Jumat, 29 Juni 2007

Drs.Wing Iskandar

PNI Massa Marhaen Diaktifkan Lagi

DEPOK - Partai Nasional Indonesia (PNI)-Massa Marhaen yang lahir 4 Juli 1927 di Soreang, Bandung kini akan diaktifkan kembali."Rencananya, 27 Januari 2007 partai yang dibidani oleh Bung Karno itu akan dideklarasikan," ungkap Sekjen Partai PNI Massa Marhaen, Drs. Wing Iskandar kepada wartawan di Depok, Kamis (25/1). Menurut Wing Iskandar, kendati lahir di Jawa Barat, partai PNI Massa Marhaen tersebut justru kurang eksis di tempat kelahirannya. "Partai ini justru pernah booming di Jawa Tengah. Di Jabotabek juga kurang dikenal," katanya. Sikap politik partai yang dipimpinnya, sambung Wing Iskandar, tetap konsekuen, membantu menyejahterakan masyarakat Indonesia. "Tidak antilibralisme, kapitalisme namun kita tetap akan berusaha mempertahankan perekonomian dalam menopang perekonomian rakyat dengan cara berdiri," ujarnya.Saat ini sudah terdaftar 30 DPD dan 412 DPC PNI Massa Marhaen yang tersebar di seluruh Indonesia. "Sekarang diaktifkan kembali yang dimpin oleh ketua umumnya Dr. RM . Moh. Gempar Soekarnoputro, SH," tuturnya. (A-55)***

PNI-MASSA MARHAEN MENDUKUNG


PNI Massa Marhaen mendukung
29-Jan-2007 16:44:54
JAKARTA, MONDE : Partai Nasional Indonesia (PNI) Massa Marhaen mendukung pemberlakuan PP 37/2006 tentang kenaikan tunjangan ketua, wakil ketua, dan anggota DPRD di seluruh Indonesia.
“Pendapatan para wakil rakyat harus dinaikkan agar mereka tidak melakukan korupsi lagi, seperti yang terjadi pada masa yang lalu,” kata Ketua Umum PNI Massa Marhaen, Gempar Soekarnoputra, usai deklarasi (pengaktifan kembali) partai tersebut, di Gedung Djoeang, Sabtu.

Ia mengatakan, kenaikan tersebut dengan catatan-catatan yaitu bagi mereka yang terkena kasus korupsi lagi maka akan ditindak dengan hukum yang seberat-beratnya.

“Perlu dihukum mati atau hukum gantung bagi pelaku korupsi,” katanya, seperti dikutip Antara.

Gempar Soekarnoputra juga mengatakan bahwa kenaikan tunjangan bagi anggota DPRD tersebut sangat perlu untuk mendukung kinerja mereka yang memang dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.

“Gaji mereka saat ini memang tidak cukup jadi perlu diberikan tunjangan kenaikan,” katanya. Menurut dia, bukan hanya kalangan legislatif ataupun eksekutif saja yang perlu dinaikkan tapi juga yudikatif, TNI/Polri.

“Gaji mereka sangat kecil sehingga banyak melakukan tindakan yang tidak terpuji untuk memenuhi kebutuhannya,” katanya.
online berita:

Kamis, 28 Juni 2007

Marhaenisme

Marhaenisme merupakan paham yang dikembangkan dari pemikiran. Sukarno. Ajaran ini menggambarkan kehidupan rakyat kecil. Orang kecil yang dimaksud adalah petani dan buruh yang hidupnya selalu dalam cengkraman orang orang kaya dan penguasa.

Marhaenisme di ambil dari nama seseorang yang hidup di Indonesia. Dia adalah seorang petani yang mempunyai lahan sendiri, lahan itu dia kerjakan sendiri dan hasilnya cukup untuk kebutuhan hidup keluarganya yang sederhana.

Marhaenisme pada essensinya sebuah faham perlawanan yang terbentuk dari sosio-demokrasi dan sosio-ekonomi Bung Karno.